TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus kembali menyinggung soal tembok perbatasan dengan mengatakan politikus yang membangun tembak memecah orang-orang.
"Kita tahu bapak dari kebohongan, sang iblis, lebih suka masyarakat yang terbelah dan pecah," kata Paus Fransiskus selama acara World Youth Day di Panama, seperti dikutip dari CNN, 26 Januari 2019.
"Ini adalah kriteria untuk memecah belah orang: pembangun jembatan dan pembangun tembok, pembangun tembok itu menabur ketakutan dan ingin memecah belah orang. Kamu ingin jadi apa?" kata Paus.
Baca: Trump Menyerah, Penutupan Pemerintahan Berakhir
Pernyataan Paus tampak jelas sebagai pesan kepada proposal anggaran Donald Trump untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan Meksiko-AS.
Sebelumn Paus juga mengkritik kebijakan imigrasi Donald Trump ketika karavan imigran dari Amerika Tengah tertahan di perbatasan AS-Meksiko.
"Itu adalah ketakutan yang membuat kita gila," kata Paus ketika ditanya tentang proposal tembok Trump, seperti dikutip dari CBS News.
Imigran memanjat tembok perbatasan antara Meksiko dan AS di Tijuana, Meksiko, 25 November 2018. Presiden AS Donald Trump, mengatakan para imigran pencari suaka di perbatasan negara itu dengan Meksiko harus menunggu di sana sampai permohonannya disetujui pengadilan di AS. REUTERS/Hannah McKay
Pada 23 Januari 2019, Trump mengunggah Twitter yang menyebut tembok akan membuat tingkat kriminalitas menurun.
Ini bukan pertama kalinya Paus Fransiskus mengkritik rencana tembok Donald Trump. Pada 2016 dengan perbandingan yang sama antara "Tembok" dan "Jembatan", Paus menyayangkan tembok perbatasan Trump.
Baca: Tiga Ucapan Tegas Paus Fransiskus Membela Imigran Masuk Eropa
"Seseorang yang hanya memikirkan tentang membangun tembok, di mana pun mereka berada, dan bukan membangun jembatan, bukanlah orang Kristen," kata Paus Fransiskus.
Donald Trump menanggapi kritikan Paus dengan mengatakan "memalukan".
"Tidak ada pemimpin, terlebih pemimpin agama, yang berhak mempertanyakan keyakinan atau agama orang lain," kata Donald Trump membalas pernyataan Paus Fransiskus.